Thursday, September 18, 2008

Puasa dan Ibu Hamil

Di kutip dari www.syariahonline.com

puasa untuk wanita hamil

Pertanyaan:

Bapak/ibu Yth,
Saat ini saya dalam keadaan hamil 3 bulan. Sebenarnya saat ini saya ingin berpuasa di bulan ramadhan yang cuma 1 bulan dalam setahun ini, tapi saya juga khawatir dengan kandungan saya. Jadi saat ini saya berpuasa selang seling 1 hari. Yang menjadi pertanyaan saya, untuk puasa saya yang batal tsbt apakah saya harus mengqodonya atau cukup dengan membayar fidyah atau harus dengan keduanya ? terima kasih atas jawaban yang diberikan wassalam

sri

Jawaban:

Assalamu alaikum wr.wb.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Para ulama sepakat bahwa wanita yang hamil dan menyusui mendapatkan rukshah atau keringanan untuk tidak berpuasa. Hanya saja mengenai bagaimana cara menggantikannya para ulama berbeda pendapat:

1. Kalangan Hanafi, Abi Ubayd, serta Abî Tsur berpendapat bahwa wanita yang hamil dan menyusui hanya wajib membayar qadha tanpa perlu membayar fidyah.

2.Menurut Ahmad dan Syafi'I, jika keduanya mengkhawatirkan kondisi sang anak lalu mereka berbuka, maka mereka harus membayar qadha dan fidyah. Sementara, jika keduanya hanya mengkhawatirkan kondisi diri mereka sendiri atau mengkhawatirkan kondisi diri mereka sekaligus kondisi anaknya, maka keduanya hanya wajib membayar qadha.

3. Adapun menurut Ibn Umar dan Ibn Abbâs, wanita hamil dan menyusui, baik yang mengkhawatirkan kondisi dirinya maupun anaknya, mereka hanya wajib membayar fidyah; tanpa perlu menggantinya puasanya. Dalam riwayat disebutkan bahwa Ibn Abbâs pernah berkata kepada seorang ibu yang sedang hamil, "Engkau termasuk di antara orang yang tidak mampu berpuasa. Karena itu, engkau wajib membayar fidyah tanpa perlu menggantinya." (HR al-Daraquthni)

Dalam hadis, disebutkan "Allah membolehkan seorang musafir untuk berbuka dan meng-qashar shalat. Serta, Allah membolehkan wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa."

Karena itu, Anda bisa memilih salah satu pendapat di atas. Anda bisa mengganti puasa saja, atau mengganti puasa ditambah dengan membayar fidyah, atau membayar fidyah saja. Alternatif yang terakhir ini (membayar fidyah saja) menurut Yusuf al-Qardhawi sangat tepat terutama bagi wanita subur yang hampir setiap tahun dalam kondisi hamil dan menyusui sehingga tidak memberatkan.

Hadanallah wa iyyakum ajma'inn. Wallahu a'lam bish-shawab.
Wassalamu alaikum wr.wb.

Friday, September 05, 2008

Puasa dan Kehamilan

Wah gak kerasa loh, udah 24 minggu atau 6 bulan loh umur kehamilan bunda...deg-deg an nunggu sampai waktunya. Pengen cepet2 deh ketemu sama kamu nak, sekarang baru bisa ngerasain gerakan2 halusmu di perut.

Oh ya, ini kali pertamanya bunda puasa pada saat bunda hamil..ya iyalah..wong hamilnya baru sekarang..hehehehehe. Rasanya sama saja kaya gak hamil...bunda pikir bukda bakalan lemes banget, taunya gak tuh..emang sih si baby awal2 puasa pas menjelang dhuhur jadi aktif banget bergerak, nendang2, goyang sana sini..jangan2 dia laper ya. Tapi sekarang udah lebih santai. Moga-moga puasanya full ya...

Sekarang bunda lagi seneng2nya liat web perlengkapan bayi, gak sabar pengen belanja, tapi kata orang2 pamali kalau belanja perlengkapan bayi sebelum 7 bln, ya jadi sabar menunggu aja...habis lebaran deh bunda beli, kan udah pas 7 bulan umur kehamilan bunda.

Monday, September 01, 2008

Luluh Lantak

Sekejap semua asa, semangat dan kebahagianku hilang
Ku coba bertahan hari ini, semoga aku mampu melewatinya.
Ingin rasanya ku pergi untuk selamanya
Tapi bagaimana nasib "my little angel"?

Bila ia terlahir di dunia
Apakah aku cukup pantas untuk menjadi ibunya
Kehadirannya mungkin akan menjadi penguat untuk hidupku
Tapi akan kah ia menerimaku??

Sedangkan aku selalu jadi bagian yang terbuang
Apakah aku sedemikian hina sehingga tidak cukup pantas berada disini
Sakit dan pedih hati ini dan aku letih menjalaninya
Kalau aku bisa pergi, aku ingin pergi selamanya......
Sehingga tidak ada lagi satupun orang yang disakiti dan dirugikan olehku

Untuk suamiku yang kucintai
Andai kamu tahu seberapa besar sayang,cinta dan harapanku kepadamu
Andai kamu tahu betapa aku begitu memujamu
Andai kamu tahu seberapa bangganya aku terhadap dirimu
Suamiku, kamu tidak pernah tahu indahnya mimpiku untuk merajut kehidupan kita berdua bersama anak-anak kita...
Maafkan aku bila aku tidak pernah menjadi istri yang cukup pantas untukmu

Untuk anakku tersayang
Maafkan bunda bila bunda bukan manusia yang sempurna
Maafkan bunda bila bunda tidak bisa menjadi ibu yang baik untukmu nak
Tapi percayalah...cinta dan sayang bunda begitu besar kepadamu
Semoga kamu menjadi anak yg baik, soleh dan soleha, berhati luhur
Semoga kamu menjadi anak yang berguna, cerdas, pintar, rajin, kuat dan tegar
Bunda sayangg kamu nak....